POHUWATO-GORONTALO – Hujan deras yang mengguyur Provinsi Gorontalo secara intensif selama beberapa hari terakhir berujung pada bencana banjir bandang yang menerjang sejumlah sungai di Kabupaten Pohuwato. Salah satu dampak terparah terjadi di area aktivitas Pertambangan Emas tanpa Izin (PETI), di mana Ratusan camp atau tempat tinggal para penambang dihantam, dirusak, dan bahkan dihanyutkan oleh arus deras Sungai.
Banjir bandang Terjadi ,menerjang kawasan tambang emas (PETI) Alamotu di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Pohuwato, pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
Banjir bandang kaki ini tidak hanya menyapu permukiman sementara para penambang dan Alat Mesin,Motor dan Barang Dagangan, tetapi juga mengungkap kerusakan lingkungan Parah yang menjadi akar masalahnya. Aktivitas PETI yang marak di Kabupaten Pohuwato selama ini diduga kuat telah menyebabkan kerusakan parah pada sungai dan badan bukit di sekitarnya. Kerusakan ekosistem ini membuat daya serap air hujan di kawasan tersebut nyaris hilang.
Akibatnya, aliran air hujan yang deras tidak lagi dapat ditahan atau diresap oleh tanah, melainkan langsung meluncur deras ke lereng dan lembah sungai tanpa kendali. Air yang seharusnya terserap secara alami berubah menjadi volume besar yang menggerus dan membawa material lumpur, sedimen, batuan, serta sisa-sisa galian tambang, hingga akhirnya menjadi banjir bandang yang menghancurkan.
Saat ini Terdapat Ribuan Penambang (PETI) yang tersebar dibeberapa titik tambang atau Kecamatan di kabupaten Pohuwato.
VIDEO: Banjir Bandang Pohuwato