Opini: Dulwahab (Praktisi Ekowisata).
Ombak berdebur lembut di perairan Teluk Tomini,Desa Botubarani-Gorontalo, diiringi decak kagum wisatawan yang menyaksikan keanggunan si ikan raksasa lembut, hiu paus. Kehadiran “Sherly”, panggilan akrab masyarakat Gorontalo untuk ikan Hiu Paus ini, telah mengubah narasi ekonomi desa itu. Dari sekadar desa nelayan, Botubarani menjadi bukti nyata dampak ekonomi ekowisata.
Namun, pertanyaannya kini adalah, Sudahkah Kita mencapai puncak potensinya? Jawabannya adalah belum. Keberadaan Sherly seharusnya bukan hanya tentang tiket masuk dan penyewaan perahu,sewa Drone, melainkan sebuah katalis untuk lompatan ekonomi yang lebih progresif dan inovatif, mengantarkan Gorontalo menjadi episentrum “Ekonomi Biru” yang berdaya saing.
Lompatan pertama yang harus dilakukan adalah beralih dari konsep “daycare attraction” menuju “integrated eco-destination”. Selama ini, model wisata di Botubarani cenderung linear: datang, naik perahu, lihat Sherly, lalu pulang.
Untuk memaksimalkan nilai ekonomi, kita perlu membangun sebuah ekosistem wisata yang impresif. Bayangkan sebuah “Gorontalo Whale Shark Campus” yang tidak hanya menjadi pusat informasi, tetapi juga pusat penelitian dan edukasi kelas dunia. Di dalamnya, terdapat theater yang menayangkan film dokumenter, ruang pamer interaktif dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengunjung mempelajari anatomi Sherly dalam 3D, dan laboratorium tempat ilmuwan lokal dan internasional berkarya. Fasilitas ini akan menarik segmen wisatawan yang benar-benar berbeda,akademisi, pelajar, dan turis edukasi yang memiliki dampak spending yang lebih tinggi dan masa tinggal yang lebih lama.
Inovasi kedua terletak pada pemanfaatan teknologi dan data sebagai tulang punggung keberlanjutan. Kemajuan ekonomi harus sejalan dengan konservasi. Teknologi pelacakan satelit (satellite tagging) dapat digunakan tidak hanya untuk penelitian, tetapi juga untuk menciptakan “Whale Shark Spotting App” yang cerdas. Aplikasi ini dapat memprediksi kemungkinan kemunculan Hiu Paus berdasarkan data historis dan kondisi laut, meningkatkan kepuasan pengunjung. Selain itu, sistem manajemen pengunjung berbasis online dengan kuota harian yang ketat akan mencegah overcrowding dan menjaga kenyamanan ekosistem. Data yang terkumpul dari teknologi ini menjadi aset berharga bagi pemerintah untuk membuat kebijakan berbasis data (data-driven policy) dan menawarkan kemitraan penelitian kepada universitas ternama dunia.
Lompatan progresif ketiga adalah mengembangkan industri kreatif dan produk hilir bernilai tambah tinggi. Saat ini, souvenir yang dijual masih terbatas pada kaos dan gantungan kunci. Inovasi dimulai dengan menciptakan sebuah Intellectual Property (IP) atau karakter maskot Sherly yang menarik dan mudah diingat. Karakter ini kemudian dapat di lisensikan untuk berbagai produk, mulai dari animasi pendek edukatif, line sticker di platform digital, hingga kolaborasi dengan desainer fesyen lokal untuk menciptakan produk “conservation chic”. Lebih jauh, konsep “Blue Wellness” dapat dikembangkan dengan menawarkan paket wellness retreat yang menggabungkan ketenangan alam Gorontalo, terapi laut, dan filosofi hidup harmonis bersama alam, dengan pengalaman menyaksikan Hiu Paus (Sherly) sebagai puncak refleksi.
Terakhir, dan yang paling penting, adalah membangun model pembiayaan dan kemitraan yang inovatif. Untuk membangun semua visi ini, dibutuhkan pendanaan yang tidak kecil. Pemerintah Daerah dapat merintis penerbitan Green Bond (Obligasi Hijau) yang khusus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan di kawasan ekowisata Hiu Paus. Skema “Adopt a Whale Shark” juga dapat diluncurkan, di mana perusahaan atau individu dapat menjadi “orang tua asuh” simbolis dengan menyumbang dana konservasi dan mendapatkan laporan berkala serta sertifikat digital. Pendekatan ini tidak hanya mencari dana, tetapi juga membangun komunitas global yang peduli terhadap nasib Hiu Paus dan Gorontalo.
Hiu Paus (Sherli dan Keluarganya) adalah lebih dari sekadar daya tarik wisata. Ia adalah simbol potensi yang tidur. Dengan strategi yang visioner melibatkan pembangunan destinasi terpadu, adopsi teknologi, pengembangan industri kreatif, dan model pembiayaan inovatif,Gorontalo dapat melakukan lompatan ekonomi yang progresif. Transformasi ini akan mengubah ikan Hiu Paus dari sekadar objek foto,Video menjadi inti dari sebuah ekosistem ekonomi biru yang berputar, berkelanjutan, dan membawa kesejahteraan nyata bagi seluruh rakyat Gorontalo.
Pada akhirnya, yang kita maksimalkan bukanlah eksploitasi terhadap satu spesies, melainkan peluang tak terbatas yang lahir dari komitmen untuk melestarikannya.