BONE BOLANGO – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Yeyen Sidiki, menyampaikan urgensi pembukaan jalan penghubung menuju Kecamatan Pinogu dalam kunjungan kerja Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI ke Kabupaten Bone Bolango, Kamis (27/11/2025). Aspirasi yang disampaikan secara langsung ini menekankan bahwa keterisolasian wilayah tersebut telah membatasi akses masyarakat terhadap layanan dasar.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Pertemuan Bupati Bone Bolango, Yeyen menegaskan bahwa persoalan akses jalan ke Pinugu telah menjadi isu strategis yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. “Persoalan akses jalan Pinogu bukan sekadar kebutuhan infrastruktur, tetapi menjadi penentu keberlangsungan layanan pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian warga,” tegas legislator dapil Bone Bolango tersebut.
Yeyen mengungkapkan bahwa upaya perjuangan pembukaan jalan ini telah dilakukan melalui berbagai jalur. “Kami sudah lima kali memperjuangkan ini melalui berbagai jalur. Komisi I telah bertemu langsung dengan PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup. Pada prinsipnya, mereka mendukung pembukaan jalan Pinogu,” jelasnya.
Kondisi geografis Pinogu yang terisolir disebutkan telah menimbulkan dampak sistemik. Pelajar, tenaga kesehatan, dan pelaku usaha di wilayah tersebut menghadapi kendala signifikan akibat terbatasnya akses transportasi. Menurut Yeyen, hal ini memperparah ketertinggalan pembangunan di kawasan tersebut.
Dukungan pemerintah daerah dinilai telah memadai untuk mempercepat realisasi proyek ini. “Gubernur Gorontalo dan Bupati Bone Bolango disebut telah memberikan komitmen penuh untuk mendorong percepatan pembukaan akses tersebut. Jika dukungan daerah sudah ada, maka apa lagi yang menjadi penghalang?” ujar Yeyen.
Kehadiran Tim BAM DPR RI diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis untuk mempercepat realisasi pembangunan jalan. Yeyen menekankan bahwa perjuangan membuka akses Pinogu merupakan kerja kolektif yang membutuhkan sinergi semua pihak.
Sebagai informasi, Kecamatan Pinogu selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah terisolir di Provinsi Gorontalo. Pembukaan akses jalan diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.