Oleh: dulwahab (jurnalis Sulawesi).
New York City bukan sekadar kota, ia adalah simbol. Sebuah metropolis yang kerap disebut sebagai “jantung kapitalis dunia,” di mana denyut nadi ekonomi global ditentukan oleh fluktuasi di Wall Street. Kota ini adalah rumah bagi Bursa Efek New York (NYSE) dan NASDAQ, institusi yang menjadi pilar sistem keuangan internasional. Dalam imajinasi banyak orang, New York adalah kota yang uangnya berbicara lebih lantang, tempat mimpi kapitalis diwujudkan dalam gedung-gedung pencakar langit dan transaksi miliaran dolar.
sebuah gelombang perubahan politik akan memimpin kota legendaris ini. Zohran Mamdani, seorang anggota majelis negara bagian yang dikenal dengan pandangan progresifnya, telah memenangkan pemilihan untuk menjadi Wali Kota New York pada 4/11/2025,Kemenangan figur seperti Mamdani akan menjadi pertanda pergeseran signifikan, menantang narasi tradisional tentang siapa yang seharusnya memimpin “kota para kapitalis.” Visi politiknya, yang sering berfokus pada keadilan ekonomi dan perumahan, akan diuji di medan yang paling menantang.
Di balik wacana kepemimpinan tersebut, ada sebuah realitas yang lebih nyata dan menggugah,anggarannya. Pemerintah Kota New York mengelola anggaran tahunan yang mencapai sekitar Rp1.738,5 triliun/tahun. Angka ini bukan sekadar besar, ia monumental.
Untuk memberikan perspektif, besaran anggaran kota ini sudah setara dengan separuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia, sebuah negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa.
Jumlah Penduduk kota New York Cuma sekitar 8 jutaan jiwa.
Perbandingan yang menakjubkan ini mengungkap dua hal. Pertama, betapa dahsyatnya konsentrasi kekayaan di pusat-pusat keuangan global seperti New York. Kedua, betapa besarnya tanggung jawab yang dibebankan pada pemimpin kota tersebut. Anggaran sebesar itu bukan hanya untuk membiayai layanan publik lima borough, tetapi juga untuk mengelola harapan, ketimpangan, dan kompleksitas kota dunia.
Dengan demikian, seorang figur progresif seperti Zohran Mamdani di masa depan—akan memegang kendali atas sebuah entitas yang kekuatan ekonominya menyamai banyak negara. Kota ini tetap menjadi jantung kapitalisme, sebuah mesin uang raksasa yang terus berdenyut, menantang pemimpinnya untuk menyalurkan kekuatan itu bukan hanya untuk pertumbuhan, tetapi juga untuk keadilan.
Zohran Mamdani yang Merupakan Seorang Muslim Syi’ah Sosialis Kiri Menang Telak Melawan Banyaknya Uang para Oligarki dan Rezim Kekuasaan Donald Trumph yang Menghadangnya saat Pemilihan Walikota New York. Selamat Menjalankan Amanah Rakyat New York, Zohran Kwame Mamdani.