
Kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga pupuk bersubsidi mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Juru Bicara Partai Gerindra Provinsi Gorontalo, Wahidin Ishak. Langkah strategis ini dinilai akan meringankan beban biaya produksi petani dan mendongkrak produktivitas sektor pertanian.
Wahidin Ishak menyambut baik penurunan harga yang signifikan ini. Dalam pernyataannya kepada media, ia sekaligus menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dalam rantai distribusi.
“Kami mengapresiasi kebijakan Pak Prabowo. Kini, kami mengimbau dan mengawasi agar tidak ada lagi agen atau penyalur pupuk bersubsidi yang nakal, yang memainkan harga, khususnya di wilayah Gorontalo,” tegas Wahidin.
Sebagai informasi, pemerintah secara resmi telah menurunkan harga eceran tertinggi (HET) untuk berbagai jenis pupuk bersubsidi dengan penurunan rata-rata mencapai 20%. Rincian penurunannya adalah sebagai berikut:
· Pupuk Urea: dari Rp 2.250 per kg menjadi Rp 1.800 per kg
· Pupuk NPK: dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg
· Pupuk NPK Kakao: dari Rp 3.300 per kg menjadi Rp 2.640 per kg
· Pupuk ZA Khusus Tebu: dari Rp 1.700 per kg menjadi Rp 1.360 per kg
· Pupuk Organik: dari Rp 800 per kg menjadi Rp 640 per kg
Kebijakan penyesuaian harga ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi peningkatan produksi komoditas pangan strategis. Dengan biaya input yang lebih terjangkau, diharapkan pendapatan petani akan meningkat dan pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Langkah konkret ini juga dipandang sebagai sinyal kuat dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan sektor pertanian sebagai fondasi utama perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.