GORONTALO – Tiga infrastruktur vital di wilayah Kecamatan Tabongo dan Batudaa, Gorontalo, dilaporkan dalam kondisi memprihatinkan dan membutuhkan penanganan segera. Kondisi darurat ini disampaikan langsung Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Fadly Poha dalam Rapat Paripurna ke-63 DPRD setempat, Kamis (27/11/25).
Fadly menyoroti kondisi kritis Jembatan Sungai Alopohu yang menghubungkan Desa Hutabohu dan Desa Tabongo. “Kondisi kaki jembatan sudah sangat mengkhawatirkan dan berpotensi roboh, terutama dengan prediksi puncak curah hujan pada Desember mendatang,” ungkap Fadly. Ia menekankan bahwa kerusakan struktur jembatan ini mengancam akses transportasi ribuan warga di dua desa tersebut.
Selain jembatan, kondisi Jalan Barakati-Biluhu Timur di Kecamatan Batudaa Pantai juga menjadi perhatian. Meski status pengelolaannya telah beralih menjadi kewenangan pemerintah provinsi, kondisi ruas jalan ini masih memerlukan perbaikan segera. “Ruas jalan ini merupakan akses vital bagi mobilitas warga dan distribusi logistik, sehingga ketidaklayakannya sangat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat,” jelas Fadly.
Persoalan lain yang turut mengemuka adalah belum terbangunnya jembatan penghubung antara Desa Huntulohulawa dan Desa Bongomeme. Meski telah menjadi kebutuhan mendesak, proyek infrastruktur ini disebut belum terakomodir dalam anggaran pemerintah daerah. “Keberadaan jembatan ini sangat penting untuk mendukung aktivitas ekonomi antarwilayah, namun hingga kini belum dapat diwujudkan,” ujarnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Fadly mendesak Gubernur Gorontalo dan Kepala Dinas PUPR untuk segera mengambil langkah konkret. “Kami meminta penanganan segera terhadap ketiga infrastruktur ini sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, ketiga infrastruktur tersebut merupakan akses utama bagi ribuan warga di wilayah tersebut. Kerusakan dan ketiadaan infrastruktur yang memadai dinilai telah menghambat pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat setempat.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas PUPR belum memberikan respons resmi terkait langkah penanganan yang akan dilakukan. Masyarakat setempat berharap agar perbaikan infrastruktur ini dapat segera direalisasikan untuk menjamin kelancaran aktivitas sehari-hari.