Desa Bilungala, Kecamatan Bonepantai, menjadi saksi dialog hangat dalam Reses pertama tahun 2025-2026 yang digelar oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Femmy, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Dalam kegiatan reses ini, masyarakat Bilungala dan sekitarnya dengan tulus menyampaikan sejumlah aspirasi penting dan keluhan mendesak.
Beberapa aspirasi utama yang diutarakan meliputi permintaan bantuan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hibah untuk Majelis Taklim, pengadaan Perahu Fiber, serta bantuan transportasi bagi siswa. Femmy dengan penuh komitmen menyatakan tekadnya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Saya akan berupaya untuk mengakomodir permintaan bantuan UMKM dan hibah Majelis Taklim pada tahun 2026 melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Provinsi,” ujar Femmy dengan penuh semangat.
Namun, terkait bantuan Perahu Fiber, Femmy menjelaskan bahwa jenis bantuan tersebut telah dialihkan menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.
“Bantuan Perahu Fiber saat ini telah menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Tidak lagi di tingkat Provinsi,” terangnya.
Lebih lanjut, terkait kebutuhan transportasi siswa mikro, Femmy siap untuk menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama pemangku kepentingan terkait.
Menerima keluhan terkait masalah sungai yang rawan bencana dan permintaan bantuan bencana untuk rumah warga yang rusak, Femmy mengajak Kepala Desa dan masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi tersebut ke Balai Wilayah Sungai.
“Mari bersama-sama, Kepala Desa dan masyarakat, ke Balai Wilayah Sungai. Saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama. Mari tunjukkan keseriusan kita. Siapa tahu, tindakan kita akan direspons dengan tindakan nyata,” ajak Femmy.
Terkait bantuan bencana bagi rumah warga yang rusak, Femmy telah menghubungi dinas terkait pada saat reses, dan diberitahu bahwa bantuan akan diupayakan bersama pada tahun 2026.
Meskipun memahami kondisi keuangan daerah yang sulit, terutama pemotongan anggaran besar-besaran pada Transfer Ke Daerah (TKD) Provinsi Gorontalo, Femmy tetap mengajak masyarakat untuk bekerja keras dalam memperjuangkan kebutuhan bersama.
Menutup kegiatan dengan tekad kuat, Femmy menegaskan bahwa akan menggunakan segala cara, termasuk upaya untuk menembus pemerintah Pusat, demi merealisasikan aspirasi masyarakat.
“Kita harus berani menembus ke Pusat. Kita akan mencari berbagai cara dengan bijak. Berusaha adalah kuncinya. Saya akan terus berupaya, bukan sekadar berjanji. Upaya nyata akan terus kita lakukan. Saya juga akan terus berkomunikasi dengan beberapa Menteri, terutama dari PAN, untuk dukungan di daerah dalam situasi anggaran yang terbatas,” pungkas Femmy dengan tekad yang bulat.