Siang itu, dari Studio Media Center Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, suara Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie mengudara bukan sekadar membacakan laporan program. Dalam program Bincang Sehat yang bertema tajam “Melawan MBG dari Keracunan”, ia bercerita tentang sebuah komitmen yang dibuktikan dengan langkah kaki di kegelapan dini hari. Sebagai Ketua Satgas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Idah tidak hanya memimpin rapat; ia memimpin dengan inspeksi mendadak (sidak) ke Sentra Pengolahan Program Gizi (SPPG) ketika kota masih terlelap.
“Saya datang jam setengah empat subuh,” ujarnya, sebuah pernyataan yang lebih efektif daripada seratus memo resmi. Kedatangannya yang begitu dini bukan untuk sekadar mengecek, melainkan untuk memastikan setiap tahap—dari belanja bahan, pengolahan, hingga distribusi—berjalan sesuai SOP. Di balik kata “aman dari keracunan” yang ia ucapkan, tersirat sebuah ketegasan bahwa program mulia ini tidak boleh dikhianati oleh kelalaian prosedural.
Kewaspadaannya terbukti bukan tanpa alasan. Dari enam SPPG yang telah disidak bersama tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Pangan, BPOM, dan Polda, ditemukan celah-celah yang bisa berakibat fatal: penyimpanan bahan yang belum standar, penggunaan wadah plastik untuk sayur matang, hingga distribusi yang terlambat. Temuan ini menunjukkan bahwa perjalanan MBG adalah sebuah marathon penuh rintangan, di mana niat baik harus didampingi oleh disiplin yang tanpa kompromi.
Namun, visi Wagub Idah melampaui sekadar menyediakan makanan. Program yang menyasar anak TK hingga SMA ini adalah sebuah investasi jangka panjang bagi kualitas Sumber Daya Manusia Gorontalo. Setiap porsi makanan bergizi seimbang yang sampai tepat waktu, disertai kebiasaan cuci tangan yang ia tekankan, adalah sebuah batu bata untuk membangun masa depan di mana anak-anak Gorontalo sehat, terbebas dari stunting, dan tumbuh dengan kecerdasan yang optimal.
Dengan 19 SPPG yang sudah beroperasi dan 71 lainnya dalam persiapan, tantangan ke depan semakin besar. Kehadiran Idah di studio siang itu, bersama para narasumber seperti perwakilan BPOM dan kepala SPPG, adalah sebuah sinyal kepada publik: Program MBG adalah misi bersama yang diawasi dengan ketat. Ia mengajak semua pihak untuk memastikan bahwa “makanan yang sampai ke tangan mereka benar-benar bergizi dan aman.” Sebuah pesan bahwa di Gorontalo, melawan keracunan dan stunting adalah perang yang dimulai dari dapur-dapur SPPG, diawasi langsung oleh seorang wagub yang tak segan datang di kala subuh.